Halaman

Senin, 16 Mei 2011

Lima "ring" Dalam Pernikahan







"Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah tidak dapat diceraikan manusia"

Tanggal 21 Mei ini salah seorang anggota keluarga besar ku akan menikah. Tepatnya anak dari opung adeknya opung (mudah-mudahan jangan bingung ya...). Mengingat pernikahan, aku jadi ingat khotbah pendeta dalam acara jam doa. Bahwasanya bagi setiap orang yang menikah, akan mengenakan "5 ring" ini dalam pernikahan mereka.

 "5 Ring" dalam Pernikahan yang akan dipakai oleh setiap pasangan yang berkomitmen untuk menikah, antara lain :
1. Engangement RING (cincin) - cincin pertungan. 
Ini adalah RING pertama yang didapat pasangan yang berkomitmen untuk menikah. Masa-masa indah dalam berpacaran akan diikat dalam cincin tunangan. Lelaki atau pria yang menggunakan cincin pertunangan memiliki komitmen ke tahap yang lebih serius yaitu pernikahan. Bagi beberapa pasangan, pertungan tidak harus ada, yang penting ada ikatan bahwa mereka berkomitmen tidak akan meninggalkan satu dengan yang lain. 
Tapi bukan berarti kalau sudah bertunangan tidak akan terpisahkan. Justru banyak pasangan yang putus meskipun sudah bertunangan dan menyiapkan acara pesta. Biasanya kata-kata penghiburan yang diberikan seperti ini "untung putusnya waktu tunangan, gimana kalau udah nikah?? Jadi harus sabar ya." Kalau putus akan sangat menyakitkan, dan susah untuk mencari orang lain untuk memberikan RING yang lain.
 2. Wedding RING (cincin) yang digunakan sebagai lambang pemersatu Dua Insan yang jatuh cinta.
Wedding RING akan menggantikan posisi Engangement RING. Dikenakan pada saat pasangan mengucapkan janji mereka untuk sehidup semati, di hadapan Tuhan dan Jemaat yang ikut sebagi saksi. 
Ring ini tersemat di jari manis pasangan, seolah-olah cincin ini akan berkata bagi setiap orang yang melihatnya : "Hei...Saya sudah menikah. Hidup bersama orang yang paling saya cintai. Jadi jangan coba-coba jatuh cinta dengan saya." 
3. WondeRING -- saat memakai "Ring" ini pasangan pasti akan bertanya-tanya sambil terkejut : "Apa, ternyata dia suka kentut ya?? Wah, ternyata dia orang jorok, gak pernah nyuci kaos kakinya. Atau "Kok dia gak semesra dulu sewaktu masih berpacaran,ya? " Sepertinya pada tahap ini akan ada sedikiiitt... penyesalan. Entahlah, saya juga belum mengalaminya ^_^
 4. BoRING 
Impian akan pernikahan yang indah pun harus dirusak dengan kata-kata boring. Mulai bosan dengan tingkah laku istri yang sukanya ngomellah, bosan dengan masakan istri yang itu-itu saja, bosan dengan karir suami yang tidak meningkat sehingga uang di rumah tanggapun berkurang.
Saat boring, maka mulailah salah satu pasangan mencari penyegaran. Entah itu dimulai dengan lirik-lirik sedikit kepada orang yang bukan pasangannya, kemudian berlanjut dengan komunikasi singkat, hingga bisa saja (bahkan sering) diakhiri dengan perceraian. Dengan alasan, kita sudah tidak ada kecocokan lagi. Hingga akhirnya anaklah yang jadi korban. 
5. SuffeRING.
Bagi pasangan yang menikah, akhirnya pasrah dengan apa yang terjadi dalam rumah tangga mereka. Hal ini dilakukan semat-mata demi anak-anak tersayang. 
Sehingga impian akan pernikahan yang indah akan menjadi penderitaan.  
Aku pernah mendengar perkataan seperti begini : Salah pilih teman hidup berarti neraka di dunia. Pada tahap suffering ini, maka kehidupan pernikahan adalah menjadi neraka dunia bagi si pasangan. Haaaddooh....
Apakah pernikahan menjadi sebuah momen yang indah dalam hidup seseorang karena dia akan menghabiskan seluruh hidupnya bersama orang yang benar-benar dicintainya hidup dan mati? Atau pernikahan justru menjadi momen yang menakutkan, karena harus menghabiskan seluruh hidupnya dengan orang yang dulu dicintainya dan akhirnya menjadi orang asing.
Entahlah..Aku pun belum pernah mengalaminya. Hanya mengetahui dari banyak cerita orang-orang.

Apakah ini membuatku semakin takut untuk menikah? Aku rasa tidak.. Justru membuatku lebih cermat untuk memilih pasangan yang akan ku nikahi kelak dan meminta petunjuk dari Tuhan. 

Setelah cermat memilih pasangan, selanjutnya Tuhan dijadikan sebagai kepala dalam pernikahan. Sehingga satu dengan yang lain dapat mengesampingkan ego masing-masing. 

Bagiku, saat memilih orang yang tepat dan menjadikan Tuhan sebagai pemimpin dalam pernikahan, akan ada 5 "Ring" lainnya yang didapat, sehingga pernikahan menjadi sesuatu yang indah untuk dijalani hingga maut memisahkan. 
5 "RING" yang bisa didapat dalam pernikahan dimana Tuhan menjadi kepalanya, antara lain:

ColoRING - hidup akan dibuat lebih berwarna. Sedih, senang, suka dan duka. Semuanya ada, dan satu yang juga ada, bahwa ada seseorang yang menemani yang membuat warna semakin hidup.
CaRING - akan tercipta kepedulian satu dengan yang lain dalam keluarga. Sehingga tidak satu orang pun dalam keluarga yang merasa ditelantarkan.
CuRING - semua luka dan beban hidup di luar pernikahan, akan diobati oleh pasangan kita.
PoweRING - muncullah kekuatan yang luar biasa, dimana pasangan akan kuat menghadapi setiap badai kehidupan yang ada. Baik itu susah karena kekurangan uang ataupun karena hal lain akan diatasi dengan penyatuan kekuatan dua individu dalam pernikahan.
GatheRING - sehingga akan tebentuk perkumpulan yang hangat, yang didasari pada cinta kasih. Dimana ada tawa, hangatnya pelukan dan kebersamaan yang tak terlupakan.

Pilihlah dengan bijak, karena menikah hanya sekali untuk selamanya, dan tetap andalkan Tuhan dalam pernikahan.

Selamat menempuh hidup baru, Tulang.....God Bless Your Family


Tidak ada komentar:

Posting Komentar