Kali ini saya ingin membahas tentang uang.
Orang yang tulus, ciri-cirinya :
Orang yang pelit, ciri-cirinya :
Bukan
karena saya orang paling kaya yang berlebihan uang dan bukan pula karena saya
orang miskin yang tak beruang setiap saat (karena biasanya diakhir bulan saya
masih sering gak punya uang, makanya bukan setiap saat)
Diawali
dengan pengalaman saya waktu kuliah sebagai anak kos-kosan dengan uang yang
pas-pasan. Uang bulanan yang saya terima Rp500.000/bulan, untuk ongkos, uang
makan, dll diluar biaya kosan karena uang kosan biasanya dibayarkan setahun.
Untungnya
saya dapat beasiswa selama saya kuliah. Meskipun pembayaran beasiswa tersebut
tersendat-sendat, tapi lumayan untuk nambah beli buku, makan di warung steak
dan tempat nongkrong lainnya, buat gaya-gayaan ke salon dan gaya-gayaan anak
kuliah dengan uang pas-pasan lainnya.
Dengan
adanya beasiswa dan uang bulanan bukan berarti saya tidak terlepas dari keadaan
krisis. Sering pencairan beasiswa terlambat atau kadang uang bulanan juga terlambat
ditransfer, dalam keadaan seperti itu biasanya saya mengutang ke teman-teman yang
punya uang bulanan lebih banyak.
Teman-teman
kuliah sekaligus teman lingkungan kos-kosan saya lah yang sangat membantu saya
dalam keadaan-keadaan sulit.
----
Memasuki
dunia kerja, kejadian-kejadian seperti itu masih sering saya alami. Terlepas
dari borosnya saya atau mungkin karena gaji saya masih kecil, keadaan kurang
itu pun masih sering saya alami (semoga setelah kenaikan gaji nanti saya sudah
bisa lebih baik).
Tak
jarang saya masih beberapa kali meminta bantuan kepada beberapa teman. Dari
beberapa teman itu saya menyimpulkan beberapa karekter teman yang harus
diketahui sebelum meminjam uang :
Dia akan membantu kita semampu dia.
Kalau lagi tidak punya uang cukup, biasanya dia memberi kita seberapa yang dia punya.
Seringkali dia lupa berapa jumlah hutang orang tersebut
Sebelum memberi uang, biasanya dia juga akan mendengarkan curhatan hati kita saat kurang uang
Saat kita meminjam uang darinya biasanya dia akan bilang gak punya uang (padahal gajinya bisa hampir 10 juta)Biasanya jawabannya seperti ini :
sorry von, aku juga lagi sekarat, uangku ga ada (padahal gajinya 15juta sebulan karena bekerja di perusahaan minyak asing)
Kalau dia memberikan pinjaman, biasanya dia akan menagih dalam jangka waktu yang sesingkat-singkatnya dan hampir menerorRp10.000 saja kita kurang membayar, biasanya dia akan tetap menghitung dan menagihkan kepada kita, dengan omongan seperti ini :
“eh, teringatnya Rp10.000 lagi belum kau kasih ya kemaren, von?
Kalau kita membayar lebih, biasanya dia tidak akan mengingat untuk memberikan kembaliannya kepada kita. Mungkin dalam hatinya, lumayan dapat tambahan bunga.
Orang yang membantu dan suka mengungkit-ungkit kebaikannya, ciri-cirinya :
Seringkali dia mengungkit kebaikannya saat berkumpul dengan teman-teman. kalau sudah pernah ketemu orang seperti ini jangan pernah lagi meminjam uang kepadanya atau akan makan hati (minumnya tetap teh botol sosro)
Saat kita memakai uangnya pasti dia akan berkata : eh, von bukunya kau beli pake uang ku bukan?”, perkataan itu akan dikeluarkan di depan orang banyak.
Atau sambil bercanda dengan teman, dia akan menyelipkan kata-kata perihal hutang kita. Contohnya : “eh von, utangmu kapan mau kau bayar?”
Pokoknya akan mengeluarkan kata-kata yang akan memalukan kita atau meninggikan dia di depan umum.
Melihat
keadaan-keadaan seperti itu, membuat saya mengambil sikap. Belajar untuk
memiliki sikap yang baik dan tulus saat memberi pinjaman, saat saya memiliki
uang yang banyak, saat teman benar-benar membutuhkan bantuan. Tidak membuat
teman yang lagi berhutang menjadi malu, tidak mengungkit-ungkit pemberian, ya
secara keseluruhan benar-benar tulus untuk memberikan yang terbaik buat teman.
Karena terkadang teman juga malu untuk berhutang, tapi ya terpaksa demi
kelangsungan hajat hidup.
Pada
dasarnya uang hanya titipan. Kalau kita dikasih lebih, berarti harus memberi kepada
yang kekurangan. Kalau kita dikasih kurang, masih bisa dibantu oleh teman yang
lebih hanya asalkan jangan lupa membayar. Selain itu, usahakan untuk tidak
hidup dalam hutang. Kasihan juga kalau orang terdekat atau teman terus-terusan
kita hutangi.
Uang
jangan disimpan untuk diri sendiri, karena jika disimpan untuk diri sendiri
uang tidak ada gunanya. Dari definisinya saja uang adalah alat tukar yang dapat
diterima secara umum. Jadi uang kita akan menjadi berharga apabila dipergunakan
untuk orang lain (umum).
Bukan berarti melarang untuk menabung. Tidak… saya malah mendukung gerakan menabung.
Bukan berarti melarang untuk menabung. Tidak… saya malah mendukung gerakan menabung.
Tapi
setelah uang ditabung, jangan menjadi pelit dan kikir. Berbagilah dan saling
tolong menolonglah dalam menanggung bebanmu, salah satunya dengan berbagi dari
uang yang kita dapatkan. Jangan menjadi orang yang cinta uang, tapi jadilah orang yang cinta sesama dan cinta Tuhan, karena kalau kita cinta uang ujung-ujungnya adalah dosa.
![]() |
sumber : http://mitramatre.wordpress.com/2007/11/12/hello-world/ |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar