Halaman

Kamis, 28 Juni 2012

Tentang Uang

Kali ini saya ingin membahas tentang uang.
Bukan karena saya orang paling kaya yang berlebihan uang dan bukan pula karena saya orang miskin yang tak beruang setiap saat (karena biasanya diakhir bulan saya masih sering gak punya uang, makanya bukan setiap saat)
Diawali dengan pengalaman saya waktu kuliah sebagai anak kos-kosan dengan uang yang pas-pasan. Uang bulanan yang saya terima Rp500.000/bulan, untuk ongkos, uang makan, dll diluar biaya kosan karena uang kosan biasanya dibayarkan setahun.
Untungnya saya dapat beasiswa selama saya kuliah. Meskipun pembayaran beasiswa tersebut tersendat-sendat, tapi lumayan untuk nambah beli buku, makan di warung steak dan tempat nongkrong lainnya, buat gaya-gayaan ke salon dan gaya-gayaan anak kuliah dengan uang pas-pasan lainnya.
Dengan adanya beasiswa dan uang bulanan bukan berarti saya tidak terlepas dari keadaan krisis. Sering pencairan beasiswa terlambat atau kadang uang bulanan juga terlambat ditransfer, dalam keadaan seperti itu biasanya saya mengutang ke teman-teman yang punya uang bulanan lebih banyak.
Teman-teman kuliah sekaligus teman lingkungan kos-kosan saya lah yang sangat membantu saya dalam keadaan-keadaan sulit.
----

Memasuki dunia kerja, kejadian-kejadian seperti itu masih sering saya alami. Terlepas dari borosnya saya atau mungkin karena gaji saya masih kecil, keadaan kurang itu pun masih sering saya alami (semoga setelah kenaikan gaji nanti saya sudah bisa lebih baik).
Tak jarang saya masih beberapa kali meminta bantuan kepada beberapa teman. Dari beberapa teman itu saya menyimpulkan beberapa karekter teman yang harus diketahui sebelum meminjam uang :

Orang yang tulus, ciri-cirinya :


Dia akan membantu kita semampu dia.
Kalau lagi tidak punya uang cukup, biasanya dia memberi kita seberapa yang dia punya.
Seringkali dia lupa berapa jumlah hutang orang tersebut
Sebelum memberi uang, biasanya dia juga akan mendengarkan curhatan hati kita saat kurang uang


Orang yang pelit, ciri-cirinya :


Saat kita meminjam uang darinya biasanya dia akan bilang gak punya uang (padahal gajinya bisa hampir 10   juta)Biasanya jawabannya seperti ini :
sorry von, aku juga lagi sekarat, uangku ga ada (padahal gajinya 15juta sebulan karena bekerja di perusahaan minyak asing)
Kalau dia memberikan pinjaman, biasanya dia akan menagih dalam jangka waktu yang sesingkat-singkatnya dan hampir menerorRp10.000 saja kita kurang membayar, biasanya dia akan tetap menghitung dan menagihkan kepada kita, dengan omongan seperti ini :
“eh, teringatnya Rp10.000 lagi belum kau kasih ya kemaren, von?
Kalau kita membayar lebih, biasanya dia tidak akan mengingat untuk memberikan kembaliannya kepada kita. Mungkin dalam hatinya, lumayan dapat tambahan bunga. 
Orang yang membantu dan suka mengungkit-ungkit kebaikannya, ciri-cirinya :
Seringkali dia mengungkit kebaikannya saat berkumpul dengan teman-teman. kalau sudah pernah ketemu orang seperti ini jangan pernah lagi meminjam uang kepadanya atau akan makan hati (minumnya tetap teh botol sosro)
Saat kita memakai uangnya pasti dia akan berkata : eh, von bukunya kau beli pake uang ku bukan?”, perkataan itu akan dikeluarkan di depan orang banyak.
Atau sambil bercanda dengan teman, dia akan menyelipkan kata-kata perihal hutang kita. Contohnya : “eh von, utangmu kapan mau kau bayar?”
Pokoknya akan mengeluarkan kata-kata yang akan memalukan kita atau meninggikan dia di depan umum.
Melihat keadaan-keadaan seperti itu, membuat saya mengambil sikap. Belajar untuk memiliki sikap yang baik dan tulus saat memberi pinjaman, saat saya memiliki uang yang banyak, saat teman benar-benar membutuhkan bantuan. Tidak membuat teman yang lagi berhutang menjadi malu, tidak mengungkit-ungkit pemberian, ya secara keseluruhan benar-benar tulus untuk memberikan yang terbaik buat teman. Karena terkadang teman juga malu untuk berhutang, tapi ya terpaksa demi kelangsungan hajat hidup.
Pada dasarnya uang hanya titipan. Kalau kita dikasih lebih, berarti harus memberi kepada yang kekurangan. Kalau kita dikasih kurang, masih bisa dibantu oleh teman yang lebih hanya asalkan jangan lupa membayar. Selain itu, usahakan untuk tidak hidup dalam hutang. Kasihan juga kalau orang terdekat atau teman terus-terusan kita hutangi.

Uang jangan disimpan untuk diri sendiri, karena jika disimpan untuk diri sendiri uang tidak ada gunanya. Dari definisinya saja uang adalah alat tukar yang dapat diterima secara umum. Jadi uang kita akan menjadi berharga apabila dipergunakan untuk orang lain (umum). 
Bukan berarti melarang untuk menabung. Tidak… saya malah mendukung gerakan menabung.

Tapi setelah uang ditabung, jangan menjadi pelit dan kikir. Berbagilah dan saling tolong menolonglah dalam menanggung bebanmu, salah satunya dengan berbagi dari uang yang kita dapatkan. Jangan menjadi orang yang cinta uang, tapi jadilah orang yang cinta sesama dan cinta Tuhan, karena kalau kita cinta uang ujung-ujungnya adalah dosa.

sumber : http://mitramatre.wordpress.com/2007/11/12/hello-world/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar