Halaman

Kamis, 15 Desember 2011

Close to death

Sadarkah kita bahwa sebenarnya kita hidup dan bergerak sangat dekat dengan kematian?
Menyeramkan memang untuk memikirkan kematian. Tapi itulah yang harus kita sadari dalam hati bahwa kita semua akan menuju kematian itu.

Setidaknya itulah yang sedang saya pikirkan di penghujung tahun ini. 
Pemikiran yang terlintas saat saya sedang berjalan pulang dari kantor yang jaraknya hanya 200 meter. Jaraknya sangat dekat tapi ada banyak rintangan yang bisa membuat saya seketika mati di tempat. Bukan untuk berpikir pesimis, tapi hanya mengingatkan bahwa ada banyak hal yang membuat kita begitu dekat dengan kematian.

Saya mulai rintangannya semenjak pertama kali saya akan keluar dari pintu ruangan saya.

Berjalan kira 10 meter dari tempat saya duduk, saya langsung berhadapan dengan tangga yang menuju ke lantai  satu. Tangga ini sangat aman karena dilengkapi dengan handrail di kanan-kirinya. Tapi apa yang terjadi jika saya terpeleset dan hilang keseimbangan? Jawabannya bisa beragam. Bisa saja saya terpelanting dengan posisi kepala yang menghantam siku tangga. Hantaman yang keras bisa membuat saya kehabisan darah dan akhirnya meninggal.

Rintangan berikutnya setelah tangga adalah : portal di dekat pintu pos satpam.
Setiap kali jalan di bawah portal ini (jika portalnya terangkat) saya sering berpikir bagaimana bila portal ini tanpa sengaja diturunkan oleh petugasnya karena tidak melihat orang yang lewat dibawahnya? Kecil kemungkinannya memang, tapi saya hanya berpikir saja bagaimana jika hal itu terjadi?
Saya menghayalkan diri saya sebagai orang yang terkena timpukkan portal itu.
Seketika saya bisa mati konyol.

Terlepas dari portal yang memiliki kemungkinan yang kecil untuk jatuh dan menimpa saya, masih ada tantangan lainnya yang bisa membuat saya sangat dekat dengan kematian.
Saya harus menyebrangi jalan raya dua jalur seluas kurang lebih 6 meter yang masing-masing terbagi dua yaitu 3 meter. Jalan raya ini sangat ramai dilintasi kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Saya tidak lengah sedikit saja, bisa jadi kendaraan roda dua yang melaju kencang siap menyapu saya dan membuat saya tidak sadarkan diri lagi.

Bukan hanya kendaraan yang jadi ancaman di sepanjang jalan itu. Masih ada pohon-pohon yang bisa sewaktu-waktu rubuh karena usianya yang sudah tua. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Jakarta.


Dan masih banyak hal sepele lainnya yang mungkin terlewatkan yang bisa saja membuat kita mati konyol saat itu juga.

Menulis tentang hal ini bukan berarti saya orangnya sangat pesimis dengan kehidupan dan melupakan Tuhan. Justru mau mengingatkan bahwa hidup kita bukanlah sesuatu yang kekal. Hidup kita hanya sementara yang bisa saja lenyap dikalahkan oleh hal-hal di sekitar kita.
Sehingga tidak ada alasan kita untuk bermegah di atas apa yang kita punya. Menyombongkan diri diantara yang lain, bahkan kadang kesombogan yang kita lakukan bisa menyakitkan hati orang lain.
Tidak ada yang lebih hebat di dunia ini. Semuanya berujung pada ketidakkekalan. Jadi tidak ada alasan pembenar apapun untuk kita bersombong.

Because our life so close to death, no time to live in conceited. There's no reason to proud in what we have, cause it'll vanish.

Bagi orang yang kuat bisa saja berkata : aku tidak mungkin mati hanya karena jatuh di tangga, soalnya aku punya tulang tengkorak yang sangat kuat. Tapi apakah dia bisa menahan hantaman yang keras dari kendaraan dengan kecepatan tinggi??

Memang ada banyak orang yang mengalami mukjijat, yang tidak meninggal meskipun ditabrak oleh Truk raksasa. Memang ada orang yang masih sehat meskipun terjatuh dari tangga yang tinggi. Tapi apakah mereka bisa mengelak dari hal-hal sepele lainnya yang bisa saja mengakibatkan kematian?

Tapi maksud saya menuliskan hal ini untuk mengingatkan betapa kecilnya kita, betapa rapuhnya kita, betapa kita hanya bagian terkecil yang bisa ada hari ini besok sudah menghilang seperti debu yang hari ini ada tapi besok sudah hilang ditiup angin. Tidak ada alasan untuk kita menyombongkan diri. Tidak ada satupun.

Dan ingat, dalam segala hal dalam segala hidupmu bawa Tuhan sebagai yang Maha Penjaga atas hidup kita yang rapuh ini. Agar setiap kali kita melangkah, kita dijaganya, dijauhkannya dari segala marabahaya, sehingga kita bisa menyelesaikan hidup yang dipercayakanNya dengan baik dan terhindar dari penderitaan.

Semoga yang sudah membaca tulisan saya tidak menjadi takut atau menjadi parno (kata anak-anak gaul), tetapi semakin menyadari arti hidup dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

*foto-foto diambil dari mesin pencari. Dengan tidak mencantumkan sumber tidak bermaksud mengurangi hak ciptanya, hanya saja tidak bisa saya cantumkan di samping foto. Terima kasih :p

Rabu, 13 Juli 2011

ABC-Z About Timothy Marbun

Teman-teman sekosan sekarang sedang menggilai salah satu news anchor laki-laki di Metro TV. Alasannya satu : di cowok batak yang ganteng. Setelah itu masih banyak kelebihan-kelebihan lain yang mengikuti kegantengannya. Itu sih katanya, saya belum membuktikan karena memang belum kenal betul. 

Adik saya (yang juga tinggal sekosan dengan saya), awalnya dialah yang menjadi fans sejatinya si "News Anchor" tersebut. Dia tau banyak hal tentang si "News Anchor" karena dia mem-follownya di jejaring sosial bernama Twitter. Akhirnya, kita sekosan terjangkit penyakit fans adik saya itu. Kita semua jadi menggilai si "News Anchor". 

Siapa dia?? 
"News Anchor" laki-laki di Metro TV yang bersuku batak hanya sedikit, kalau dihitung hanya ada 3 orang. 
Ada : Ralph Tampubolon, Leonard Samosir, dan Timothy Marbun.
Dari ke-3 laki-laki batak itu kami menyukai : Timothy Marbun 
Kenapa dia??
Karena Timothy Marbun lucu (istilah anak alay sekarang), baik lucu dari segi fisik dan lucu karena dia humoris dan dari tweet-tweetnya selama ini keliatan kalau dia masih menjunjung tinggi batak :)

Bukti kegilaan kami, kami punya urutan abjad yang bercerita tentang Si "News Anchor" Timothy Marbun.

A : Abang Timothy Marbun
B : Bang Timothy Marbun
C : Ci Bang Timothy Marbun
D : Duuuhhh...Bang Timothy Marbun
E : Ealah...Bang Timothy Marbun juga
F : Fastinya Bang Timothy Marbun lagi
G : Gilaa...bang Timothy Marbun lagi :)
H : Hihihihihi...Bang Timothy terus :p
I : Iiihhh tuh kan, bang Timothy Marbun..
J : Jangan-jangan bang Timothy Marbun lagi
K : Kaaann benar..bang Timothy Marbun
L : Lama-lama bang Timothy terus ya
M : Memang bang timothy kayaknya
N : Nah...bang Timothy lagi kan :))
O : oalah..bang Timothy 
P : Pastinya...Bang Timothy lah =))
Q : Qu pikir-pikir tetap Bang Timothy ya
R : Rasanya tetap bang Timothy deh...
S : selalu bang Timothy
T : Tuhan..semoga masih tetap bang Timothy ya...
U : udah lah, pasti bang Timothy
V : Vikir-pikir bang Timothy lagi
W : waahh.....masih bang Timothy juga
X : xixixixi...bang Timothy Marbun
Y : yaa elah, tetap bang Timothy
Z : zampai kapan pun tetap Timothy Marbun :))
                                                   dari : www.metrotvnews.com

Hihihihi....Maaf kalau isinya abjadnya gak sesuai ya

Blog kali ini alay dan sedikit gak bermutu...:)
Gak apa-apa, buat lucu-lucuan. Selama masih nge-fans sama Timothy Marbun.


Kamis, 26 Mei 2011

OPEN ACCESS DAN ACCESS ARRANGEMENT DALAM KEGIATAN USAHA GAS BUMI MELALUI PIPA



PENJELASAN

Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi bahwa untuk fasilitas pengangkutan, dapat dimanfaatkan secara bersama oleh para Badan Usaha. Pengangkutan gas bumi dapat dilakukan melalui Pipa Transmisi dan Pipa Distribusi yang mana Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi ini akan ditetapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dalam Keputusannya yang ditetapkan untuk jangka waktu 15 tahun. [1]Pengangkutan Gas Bumi melalui pemanfaatan bersama Pipa Transmisi dan Distribusi secara sederhana dapat disebut sebagai Open Acces.

Menurut Keputusan Menteri ESDM Nomor 0225 K/II/MEM/2010, Open Access adalah
“Ruas Transmisi atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi yang ditetapkan dengan mempertimbangkan sumber gas berdasarkan rencana pembangunan Pemerintah dan/atau Usulan Badan Pengatur dan/atau usulan Badan Usaha dalam kerangka Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi yang pembangunan dan pengoperasiannya dilaksanakan oleh Badan Usaha melalui Mekanisme Lelang oleh Badan Pengatur.”

Dalam definisi Open Access tersebut terdapat istilah “Ruas Transmisi” dan “ Wilayah Jaringan Distribusi”. Agar lebih memahami pengertian Open Access tersebut, berikut diberikan definisi dan penjelasan dari “Ruas Transmisi” dan “Wilayah Jaringan Distribusi”

Ruas Transmisi adalah : ruas tertentu dari Jaringan Transmisi Gas Bumi yang merupakan bagian dari Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distirbusi Gas Bumi Nasional.
Secara sederhana Ruas Transmisi dapat disamakan dengan ruas yang digunakan untuk mengangkut Gas Bumi dari sumber Gas Bumi ke pusat distribusi atau ke konsumen Gas Bumi.
Contohnya : wilayah transmisi yang ada di Gresik Jawa Timur yang dimiliki oleh Pertagas, dengan jalur dari Gresik – PLN Gresik

Wilayah Jaringan Distribusi adalah : wilayah tertentu dari jaringan distribusi Gas Bumi yang merupakan bagian dari Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional.
Atau Wilayah Jaringan Distribusi adalah wilayah tempat pengangkutan Gas Bumi dari Ruas Transmisi ke konsumen Gas Bumi.
Contohnya : pipa distribusi milik PGN di wilayah Kerawang, Purwakarta dengan jalur distribusi Kerawang-Purwakarta-Subang.

Open Access terdapat dalam Kegiatan Usaha Gas Bumi Melalui Pipa, yang mana Kegiatan Usaha Gas Bumi Melalui Pipa ini terdiri atas:
  1. Kegiatan Usaha Niaga Gas Bumi Melalui Pipa;
  2. Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa.

Dalam Kegiatan Usaha Gas Bumi diwajibkan bagi Badan Usaha untuk memberikan jaringan yang dimilikinya untuk dipergunakan bersama oleh Badan Usaha lainnya, baik untuk Niaga ataupun Pengangkutan Gas Bumi (open access).

Add. 1. Kegiatan Usaha Niaga Gas Bumi Melalui Pipa
  • Dilakukan pada wilayah Niaga tertentu;
  • Dapat dilakukan setelah Badan Usaha mendapatkan Izin Usaha Niaga Gas Bumi melalui Pipa yang dikeluarkan oleh Menteri ESDM;
  • Badan Usaha yang memiliki Izin Usaha Niaga Gas Bumi Melalui Pipa wajib menggunakan Pipa Transmisi dan Distribusi yang tersedia untuk dimanfaatkan bersama;
  • Apabila Pipa Transmisi dan Distribusi yang tersedia tidak dapat dimanfaatkan bersama (dikarenakan aspek teknis dan ekonomis atau Pipa Transmisi untuk Pemanfaatan bersama belum tersedia), maka Badan Usaha dapat membangun Pipa Dedicated Hilir (yaitu Pipa Yang dibangun dan dimanfaatkan badan usaha untuk mengangkut Gas Bumi milik sendiri). Untuk Pipa Dedicated Hilir ini, Izin yang harus dimiliki adalah Izin Usaha Niaga Gas Bumi Melalui Pipa Dedicated Hilir.

 Add. 2. Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
  • Dilakukan di Ruas Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi. Bagi Badan Usaha yang ingin melakukan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa wajib memilik dan/atau menguasai fasilitas pengangkutan Gas Bumi melalui Pipa baik pada Ruas Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi;
  • Izin yang harus dimiliki Badan Usaha untuk melakukan kegiatan usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa yaitu:

Izin Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (adalah izin yang diberikan kepada Badan Usaha untuk melaksanakan Niaga Gas Bumi melalui Pipa pada Wilayah Niaga Tertentu dengan tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba) dan Hak Khusus (adalah hak yang diberikan Badan Pengatur kepada Badan Usaha untuk mengoperasikan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Ruas Transmisi dan/atau pada Wilayah Jaringan Distribusi berdasarkan Lelang);
  • Badan Usaha dapat melakukan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi melalui Pipa pada lebih dari satu Ruas Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi dengan ketentuan Badan Usaha tersebut mendapat Penyesuaian Izin Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa.
  • Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi pada Ruas Transmisi Tertentu atau pada Wilayah Jaringan Distirbusi Tertentu hanya dapat dilakukan oleh satu Badan Usaha yang telah mendapatkan Hak Khusus Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
  • Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa diatur dan ditetapkan oleh Badan Pengatur dengan pertimbangan kepentingan pemilik Gas Bumi, Badan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dan Konsumen Gas Bumi;

Wilayah Open Access dilakukan melalui mekanisme lelang yang dilakukan oleh Badan Pengatur. Pelaksanaan pemanfaatan sarana pengangkutan bersama dilakukan berdasarkan pertimbangan aspek teknis dan ekonomis, serta apabila terjadi kelangkaan Bahan Bakar Minyak dan pada daerah terpencil guna menekan biaya distribusi, maka pemanfaatan fasilitas dan sarana pengangkutan dapat diberikan kepada Badan Usaha lain.

Para Pihak yang terdapat dalam pemanfataan Open Access antara lain:
Transporter : adalah Badan Usaha yang memiliki Izin Usaha Pengangkutan Gas Bumi melalui Pipa dan memiliki Hak Khusus;
Shipper : adalah Badan Usaha yang memanfaatkan Fasilitas dari Transporter untuk mengankut Gas Bumi yang dimilikinya.

Berikut beberapa istilah dan hal-hal yang terdapat dalam pemberian izin Open Access tersebut antara lain:
  1.  Hak Khusus adalah hak yang diberikan Badan Pengatur kepada Badan Usaha untuk mengoperasikan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada ruas transmisi atau wilayah jaringan distribusi melalui mekanisme lelang;
  2. Pipa Transmisi adalah pipa untuk mengankut gas bumi dari sumber pasokan Gas Bumi atau lapangan-lapangan Gas Bumi ke satu atau lebih pusat distribusi dan/atau ke satu atau lebih konsumen besar atau yang menghubungkan sumber-sumber pasokan Gas Bumi;
  3. Pipa Distribusi adalah pipa untuk mengangkut Gas Bumi dari suatu pipa Transmisi atau dari Pipa Distribusi ke konsumen GAS Bumi atau ke Pipa Distribusi lainnya yang berbentung jaringan


Bagi Badan Usaha yang ingin melakukan pemanfaatan bersama fasilitas dan sarana pengangkutan tersebut harus terlebih dahulu memiliki Izin Usaha Pengangkutan Gas Bumi dan Hak Khusus.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pemanfaatan bersama fasilitas dan sarana Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa:
  1. Shipper yang ingin memanfaatkan fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa wajib mengajukan permohonan secara tertulis kepada Transporter untuk memanfaatkan fasilitas transporter dengan melampirkan data pendukung. Permohonan tersebut ditembuskan kepada Badan Pengatur;
  2. Antara Transporter dan Shipper akan melakukan negosiasi dan menandatangani kesepakatan bersama tentang Pemanfaatan Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa yang dituangkan dalam Gas Transportation Agreement (GTA). Dalam GTA akan tercantum mengenai harga transportasi yang disepakati, namun harga ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Kepala BPH Migas;
  3. GTA yang ditandatangani oleh Para Pihak wajib disesuaikan dengan Access Arrangement, yang meliputi:

a.     Filosofi Operasi
b.    Gas Management System
c.    Aturan yang berkaitan dengan aspek teknis
d.    Aturan yang berkaitan dengan aspek legal
Apabila terjadi sengketa dan perbedaan penafsiran, maka yang dipakai sebagai dasar hukum sengketa dan penafsiran adalah Access Arrangement ini.
Access arrangement ini wajib mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Badan Pengatur setelah mendapat masukan dari pihak-pihak lain. Agar Access Arrangement mendapat persetujuan dari Badan Pengatur maka dalam Access Arrangement wajib dilampirkan data/informasi pendukung.

Apabila GTA dan Access Arrangement mendapatkan persetujuan dari Badan Pengatur Hilir, maka kerjasama dapat dilanjutkan dan menimbulkan hak dan kewajiban bagi Shipper dan Transporter sesuai yang tertuang dalam GTA dan Access Arrangement.


[1] Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 19 Tahun 2009 tentang Kegiatan Usaha Gas Bumi Melalui Pipa, Pasal 9.

Senin, 16 Mei 2011

Lima "ring" Dalam Pernikahan







"Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah tidak dapat diceraikan manusia"

Tanggal 21 Mei ini salah seorang anggota keluarga besar ku akan menikah. Tepatnya anak dari opung adeknya opung (mudah-mudahan jangan bingung ya...). Mengingat pernikahan, aku jadi ingat khotbah pendeta dalam acara jam doa. Bahwasanya bagi setiap orang yang menikah, akan mengenakan "5 ring" ini dalam pernikahan mereka.

 "5 Ring" dalam Pernikahan yang akan dipakai oleh setiap pasangan yang berkomitmen untuk menikah, antara lain :
1. Engangement RING (cincin) - cincin pertungan. 
Ini adalah RING pertama yang didapat pasangan yang berkomitmen untuk menikah. Masa-masa indah dalam berpacaran akan diikat dalam cincin tunangan. Lelaki atau pria yang menggunakan cincin pertunangan memiliki komitmen ke tahap yang lebih serius yaitu pernikahan. Bagi beberapa pasangan, pertungan tidak harus ada, yang penting ada ikatan bahwa mereka berkomitmen tidak akan meninggalkan satu dengan yang lain. 
Tapi bukan berarti kalau sudah bertunangan tidak akan terpisahkan. Justru banyak pasangan yang putus meskipun sudah bertunangan dan menyiapkan acara pesta. Biasanya kata-kata penghiburan yang diberikan seperti ini "untung putusnya waktu tunangan, gimana kalau udah nikah?? Jadi harus sabar ya." Kalau putus akan sangat menyakitkan, dan susah untuk mencari orang lain untuk memberikan RING yang lain.
 2. Wedding RING (cincin) yang digunakan sebagai lambang pemersatu Dua Insan yang jatuh cinta.
Wedding RING akan menggantikan posisi Engangement RING. Dikenakan pada saat pasangan mengucapkan janji mereka untuk sehidup semati, di hadapan Tuhan dan Jemaat yang ikut sebagi saksi. 
Ring ini tersemat di jari manis pasangan, seolah-olah cincin ini akan berkata bagi setiap orang yang melihatnya : "Hei...Saya sudah menikah. Hidup bersama orang yang paling saya cintai. Jadi jangan coba-coba jatuh cinta dengan saya." 
3. WondeRING -- saat memakai "Ring" ini pasangan pasti akan bertanya-tanya sambil terkejut : "Apa, ternyata dia suka kentut ya?? Wah, ternyata dia orang jorok, gak pernah nyuci kaos kakinya. Atau "Kok dia gak semesra dulu sewaktu masih berpacaran,ya? " Sepertinya pada tahap ini akan ada sedikiiitt... penyesalan. Entahlah, saya juga belum mengalaminya ^_^
 4. BoRING 
Impian akan pernikahan yang indah pun harus dirusak dengan kata-kata boring. Mulai bosan dengan tingkah laku istri yang sukanya ngomellah, bosan dengan masakan istri yang itu-itu saja, bosan dengan karir suami yang tidak meningkat sehingga uang di rumah tanggapun berkurang.
Saat boring, maka mulailah salah satu pasangan mencari penyegaran. Entah itu dimulai dengan lirik-lirik sedikit kepada orang yang bukan pasangannya, kemudian berlanjut dengan komunikasi singkat, hingga bisa saja (bahkan sering) diakhiri dengan perceraian. Dengan alasan, kita sudah tidak ada kecocokan lagi. Hingga akhirnya anaklah yang jadi korban. 
5. SuffeRING.
Bagi pasangan yang menikah, akhirnya pasrah dengan apa yang terjadi dalam rumah tangga mereka. Hal ini dilakukan semat-mata demi anak-anak tersayang. 
Sehingga impian akan pernikahan yang indah akan menjadi penderitaan.  
Aku pernah mendengar perkataan seperti begini : Salah pilih teman hidup berarti neraka di dunia. Pada tahap suffering ini, maka kehidupan pernikahan adalah menjadi neraka dunia bagi si pasangan. Haaaddooh....
Apakah pernikahan menjadi sebuah momen yang indah dalam hidup seseorang karena dia akan menghabiskan seluruh hidupnya bersama orang yang benar-benar dicintainya hidup dan mati? Atau pernikahan justru menjadi momen yang menakutkan, karena harus menghabiskan seluruh hidupnya dengan orang yang dulu dicintainya dan akhirnya menjadi orang asing.
Entahlah..Aku pun belum pernah mengalaminya. Hanya mengetahui dari banyak cerita orang-orang.

Apakah ini membuatku semakin takut untuk menikah? Aku rasa tidak.. Justru membuatku lebih cermat untuk memilih pasangan yang akan ku nikahi kelak dan meminta petunjuk dari Tuhan. 

Setelah cermat memilih pasangan, selanjutnya Tuhan dijadikan sebagai kepala dalam pernikahan. Sehingga satu dengan yang lain dapat mengesampingkan ego masing-masing. 

Bagiku, saat memilih orang yang tepat dan menjadikan Tuhan sebagai pemimpin dalam pernikahan, akan ada 5 "Ring" lainnya yang didapat, sehingga pernikahan menjadi sesuatu yang indah untuk dijalani hingga maut memisahkan. 
5 "RING" yang bisa didapat dalam pernikahan dimana Tuhan menjadi kepalanya, antara lain:

ColoRING - hidup akan dibuat lebih berwarna. Sedih, senang, suka dan duka. Semuanya ada, dan satu yang juga ada, bahwa ada seseorang yang menemani yang membuat warna semakin hidup.
CaRING - akan tercipta kepedulian satu dengan yang lain dalam keluarga. Sehingga tidak satu orang pun dalam keluarga yang merasa ditelantarkan.
CuRING - semua luka dan beban hidup di luar pernikahan, akan diobati oleh pasangan kita.
PoweRING - muncullah kekuatan yang luar biasa, dimana pasangan akan kuat menghadapi setiap badai kehidupan yang ada. Baik itu susah karena kekurangan uang ataupun karena hal lain akan diatasi dengan penyatuan kekuatan dua individu dalam pernikahan.
GatheRING - sehingga akan tebentuk perkumpulan yang hangat, yang didasari pada cinta kasih. Dimana ada tawa, hangatnya pelukan dan kebersamaan yang tak terlupakan.

Pilihlah dengan bijak, karena menikah hanya sekali untuk selamanya, dan tetap andalkan Tuhan dalam pernikahan.

Selamat menempuh hidup baru, Tulang.....God Bless Your Family


Rabu, 27 April 2011

Awan, matahari dan 2 gadis kecil


Awan hitam berjalan seiring tiupan angin
Dalam jalannya, dia tak sadar sudah menutup matahari.

Di bawah sana, dia tidak melihat 2 gadis kecil yg berharap.
Gadis satu berharap agar awan hitam jangan berjalan ke arah matahari dan menutupi sinarnya
Karena dia masih ingin bermain dibawah sinar matahari.

Gadis yg satu malah berharap agar awan hitam berjalan cepat ke arah matahari
Karena dia sudah tidak kuat dengan panasnya dan ingin bermain bersama keteduhan yang berujung menjatuhkan hujan.

Si awan hitam bingung memilih mana yg harus didengarnya.
Haruskah dia yang pergi?
Atau haruskah si matahari yg harusnya menurunkan temperaturnya sedikit saja?
Pilihan sulit bagi kedua bagian di semesta.


Kedua orang anak bingung melihat apa yang terjadi di atas.
Sesekali hari menjadi sangat panas dan sesekali menjadi sangat teduh.

Mereka sadar, sepertinya awan hitam dan matahari sedang berdebat untuk memilih
doa siapa yang harus dikabulkan. Pilihan itu harus adil, agar tidak ada yang marah.

Kemudian mereka teringat bahwa masih ada satu yang bisa membantu
untuk memilih yang adil bagi mereka.
Bukan kepada matahari,
bukan kepada awan,
tapi kepada Tuhan yang sudah mengatur semesta.
Karena Tuhan yang lebih tahu apa yang dibutuhkan kedua gadis itu.

Kedua gadis akhirnya berdoa:
Terjadilah menurut kehendakMu.
Karena aku masih bisa bermain dan tertawa dibawah teduhnya awan yang seakan-akan menjatuhkan hujan.
Karena aku masih bisa bermain dan tertawa dibawah teriknya matahari yang membakar kulit.
Lebih dari tawa dan permainanku itu, Kau ada besertaku memberikan yang terbaik bagiku.

Kedua gadis teringat perkataan Tuhan sebelumnya: Aku tidak menjanjikan matahari akan selalu bersinar cerah, atau hari  akan selamanya mendung.
Aku menjanjikan bahwa dalam setiap hal Aku ada.

Senin, 28 Maret 2011

Bersama Senja

Bersama Senja yang saya maksud bukanlah saya sedang bersama Senja Hari Christopher teman kuliah saya dulu (benar loh namanya Senja Hari Christopher, kalau gak percaya cek aja di FB Saya :p)


Bersama Senja, adalah hal yang saya lakukan tiap hari pada saat jam pulang kantor tiba. Saat bersama senja, saya sering berbicara dengan diri saya sendiri, dan senja selalu setia menemani. Sebenarnya ada keinginan untuk cepat sampai di kosan, tidak perlu menghabiskan waktu bersama Senja. Saya bisa tidur cepat, beristirahat dan mempersiapkan diri untuk melanjutkan perjuangan besok. Tapi, berhubung tempat tinggal yang jauh, daripada lama di jalan karena macet, lebih baik saya menghabiskan sore menjelang malam bersama senja, sambil bercerita. Saya bisa menceritakan hal apa saja, sama seperti hal yang saya ceritakan kepada Tuhan.


Saya lebih senang pulang setelah senja pergi, dan memilih melihat senja dari jendela.Setiap hari saya merasa bahwa ada hal yang harus saya ceritakan kepada senja.
Di hari libur, saya lebih senang berjalan bersama senja. Menghabiskan sore dan menunggu datangnya malam dengan duduk-duduk, sambil melihat bagaimana yang namanya senja datang dan digantikan malam.


Sempat saya berpikir, apa sebenarnya jenis kelamin atau rupa dari senja, hingga dia mampu membuatku menghipnotisku dan begitu mengaguminya.


Bagiku senja itu seperti ibu, Yang mampu memberi kehangatan saat semua serasa penat.
Senja itu seperti seorang teman, yang ada memberikan warna yang indah dalam hidupku.
Senja itu seperti seorang kekasih, yang mampu memberikan perasaan cinta seperti api yang membakar.
Senja itu seperti seorang yang sudah tua, yang mengingatkan kita bahwa hidup ini tidaklah panjang. Sama seperti senja yang digantikan malam, maka hidup kita yang sudah tua pasti akan digantikan dengan kematian. Tapi, senja mampu memberikan kekuatan bagiku untuk tidak takut menghadapi malam. 


Apapun itu, melihat senja, dengan pendar-pendar warna oranye yang dibawanya membuat saya tenang. 
Rasanya seperti ada api yang membakar, tapi tidak sepanas api, dan dibalik bakaran api itu dia memberikan cahaya yang indah dan unik sekali. Ada ketenangan yang dibawanya, yang membuatku merasa lepas dari semua kelelahan dan penat yang ada.
Warna oranyenya juga seperti seolah-olah memberi kekuatan bagiku agar aku kuat menghadapi malam. Bahwa warna orannye tidak akan berhenti, akan dilanjutkan oleh bulan.


Aku pernah bertanya kepada senja :"Takutkah kamu saat keindahan warna oranyemu harus hilang karena ditutupi gelapnya malam?" 
Namun dia menjawab : "Untuk itulah aku ada. Untuk menunjukkan bahwa sungguh gelap itu ada dan terang itu ada."


Aku bertanya lagi kepada senja:"Panaskah warna oranye mu itu? Karna aku melihatnya seperti api, tapi aku merasa hangat."
Dan senja pun menjawab lagi : "Untuk itulah aku ada. Panas itu akan ku tahan sendiri, agar kau bisa merasakan hangatnya pengorbananku."


Sekali lagi aku bertanya kepada senja:"Apakah kau orang yang sama, yang memberikan warna yang hangat di pagi hari juga?
Dan dengan tersenyum senjapun menjawab:"Aku sama. Hanya saja namaku berbeda dan waktuku untuk menyatakan diripun berbeda. Dan kamu terlalu sulit untuk bertemu aku di pagi hari. Karna kamu memilih untuk tidur. Tapi, aku sama tetap memberikan hangat, cinta dan kekuatan bagimu."


Senja sebagai bentuk transisi alam, suatu momentum yang indah, sama seperti Pagi. Suatu waktu dimana matahari ingin menujukkan bahwa dia bertindak adil. Membuat senja, agar saat matahari pergi dan menyisakan malam yang gelap, orang-orang seperti saya tidak takut. Dia pergi dari belahan bumi ke belahan bumi yang lain, agar semua orang dapat merasakan indahnya.
Senja juga suatu waktu dimana orang disadarkan agar dapat melepaskan kelelahannya bersama malam, dan percaya bahwa ada kekuatan yang diberikan sehingga kita mampu melewati malam.


dan ternyata senja sudah hilang,berganti malam.
Besok aku menunggu senjaku datang lagi.
Dan berbicara tentang hal yang lain, bertanya tentang hal yang bisa dia lihat, namun aku tidak.














Jumat, 04 Maret 2011

My First Java Jazz ^_^

Siapa yang sangka, keinginan yang sudah lama ada akhirnya terwujud juga...
Gak sangka..sangka..sore ini dapat free pass java jazz ^_^
Hore..hore...hore...

Siapa yang sangka, keinginan yang sudah lama ada akhirnya terwujud juga...
Gak nyangka..sore ini dapat free pass java jazz ^_^
Hore..hore...hore...

Ceritanya sore itu saya lagi suntuk berat. Hari Jumat, tapi masih ada aja yang harus dikerjain. Kirain bisa santai, ternyata harus mengurus akta notaris pendirian salah satu perusahaan si bos. Harus pergi ke Menara Imperium untuk meminta tandatangan dari salah seorang pemegang saham.
Melewati sepanjang jalan setia budi cukup membuat saya stress karena macet luar biasa dan hujan deras pula.

Sepulang dari menara Imperium, yang ada dalam pikiran saya cuma sampai kantor, buru-buru ambil laptop yang masih dibiarkan di ruangan dan segera pulang ke kosan. Saya pulang menuju kantor dengan menggunakan si "Taksi Biru". Si "Taksi Biru" disepanjang jalan memutar radio dengan infonya tentang pelaksanaan Java Jazz di Kemayoran.
Saya sebagai penggemar musik jazz tiba-tiba merasa harus ikut ke acara Java Jazz. Sambil mempunyai angan-angan ke acara itu, saya mulai melakukan kalkulasi di kepala saya tentang uang saya yang mencukupi atau tidak untuk membeli tiket java jazz. Dan hasil kalkulasinya menyatakan bahwa : uang saya tidak cukup banyak untuk membeli tiket java jazz yang berkisar antara 300-500 ribu rupiah mengingat uang saya sudah ada bagian khususnya dan untuk java jazz tidak ada dalam bagian tabungan saya.

Dengan berbesar hati, saya tekadkan bahwa tahun ini belum waktunya untuk melihat java jazz. Mungkin tahun depan atau tahun depannya lagi dengan perencanaan keuangan bahwa java jazz akan saya masukkan sebagai target yang harus saya dapatkan.

Tiba-tiba saya dapat sms dari teman kantor saya, teman debat saya, teman saya berbagi keluh kesah di kantor dan teman yang menjengkelkan juga. Isi smsnya : "lu di mana? mau tiket java jazz gak?"

Kayak mendapat durian runtuh, dalam hati saya senang bukan main. Tapi tunggu dulu, teman saya itu rada iseng orangnya. Jadi berita itu belum tentu benar. Harus memberikan jawaban sms yang bijak. Dan saya membalas sms teman kantor saya itu : "mau banget.. gratisan atau bayar nih? kalau gratisan syaratnya apa? kl bayar berapa?? awas lu kl bohong ya..." -- send---

Setelah mengirimkan sms, sepersekian menit kemudian saya mendapat telepon dari teman saya itu. 
"Halo... (saya nyerocos, langsung menanyakan tiket java jazz sebelum dia sempat menyampaikan 1,2 kata).
Lu benaran mau kasih tiket java jazz? "
"Iya beneran. Lu di mana sih? Gw ada rapat lagi nih ama bos. Biar gw kasih nih tiket buat lu."
"Gratis, gak?" ujar saya minta kepastian.
"Gratis. Tadi dikasih ama orang Medco. Tapi buat hari minggu doang, von.
Gw tungguin ya, 15 menit lagi harus udah nyampe kantor. Kalo enggak, besok udah sabtu, berarti tiketnya buat gw aja, ya. Cepatan ya!!! ujar teman saya memberi penekanan.
"O.K" ^_^

Sampai di depan kantor, saya langsung mencari teman saya itu. Ternyata benar, dia mau pergi sama si bos karena ada rapat lagi. Untung kita berpapasan di depan gerbang kantor. Dan dia langsung memberikan tiket 

Java Jazz itu kepada saya. Senangnya....


Tiket Java Jazz yang saya dapat untuk hari Minggu tanggal 6 Maret 2011.
Menyenangkan... Pengalaman tidak terlupakan.


Bahkan saya bisa masuk untuk melihat pertunjukkan George Benson. Bisa nonton George Benson berkat Vera dkk sebagai EO dari Kementerian Budaya dan Pariwisata di acara Java Jazz. Senangnya ^_^

NB : Terima kasih buat teman kantorku yang baik hati, yang pintar dan yang suka jahil juga...

Senin, 28 Februari 2011

Really love this song ^_^


Sangat suka dengan lagu ini....
Musiknya beda...
Liriknya juga bagus. Bercerita bahwa harapan itu bukan untuk dipandangi, tapi harus diwujudkan..
Jangan mau diiming-imingi harapan tanpa ada konsep untuk mencapainya.

Ini dia liriknya:


coba-coba katakan kepadaku bahwa kita sedang berjalan menuju satu alasan,janganlah kau katakan bila kita memang tak ada tujuan, dari apa yang dijalankan,
Reff:
aku tak ingin terus terdiam memandangi harapan,
terlena akan manis cinta dan berujung kecewa,
aku tak ingin terus menunggu sesuatu yang tak pasti,
lebih baik kita menangis dan terluka hari ini..
coba-coba katakan kepadaku sekali lagi bila kita memang benar akan kesana,
buktikan dan buat aku percaya bahwa kita bisa, mewujudkan bahagia,
back to reff
habis sudah semua rangkai kata
telah terungkap semua yang kurasa
yang kuingin akhir yang bahagia.. hoo..
back to reff

B E D A | b e d a

Kita memang beda..

Apapun cara yang kita lakukan untuk menyamakannya, bagi ribuan orang kita tetap beda

Kita memang sama-sama manusia, tapi kata mereka Tuhan kita beda

Kita memang sama-sama bernafas membutuhkan oksigen, tapi kata mereka Tuhan kita beda

Kita memang sama-sama punya cita-cita untuk masa depan yang indah, tapi kata mereka Tuhan kita beda

Tidak akan ada yang bisa menyatukan kita.. Tidak ada yang bisa menyatukan Tuhan kita

Aku salah, ada satu yang menyatukan kita. Kita akan dianggap satu dibawah bendera “Agama” Kalau agama kita sama, ribuan orang di dunia pun akan mengakui kalau kita sama.

Kita memang beda..

Sama saat aku menyebut kendaraan roda dua dengan nama “kereta” dan kau menyebutnya “motor”

Sama saat aku menyebut kendaraan roda empat dengan nama “motor” dan kau menyebutnya “mobil”

Karena aku orang Sumatera dan kau orang Jawa. Padahal kita sedang tinggal dalam satu negara yang sama, dengan bahasa yang sama, tapi untuk satu benda saja kita menyebutnya beda

Kita akan sama,

Saat pada waktu yang sama kita melihat kendaraan yang sama dan kita sama-sama menunjuk benda yang sama sambil meneriakkan “motor dan kereta” atau “mobil dan motor”

Kita akan sama,

Saat Tuhan yang saat ini kita sembah datang, dan kita akan sama-sama menyebut DIA “TUHAN” atau “GUSTI” atau “ALLAH” tanpa ada embel-embel agama.


Tapi, tak apalah untuk saat ini kita beda,

Hingga DIA yang satu-satunya datang……

Kata orang perbedaan itu indah.

Indah saat yang berbeda itu disatupadukan dan disusun akan membentuk harmoni, sama seperti orchestra.

Harmoni disusun dari perbedaan suara-suara alat music dan nada-nada yang tidak sama satu dengan yang lain.

Mari..

Kita susun perbedaan yang ada diantara kita untuk membentuk satu harmoni.

Harmoni yang tersusun dengan nada-nada kemanusiaan.

Kita adalah alat musiknya yang menghasilkan suara-suara yang berbeda.

Hati nurani kita yang menjadi konduktornya.

Kita akan menyanyikan harmoni tersebut, hingga dia yang SATU-SATUNYA datang.

Harmoni yang dihasilkan lebih indah dari nyanyian-nyanyian yang ada dalam sembahyang dan ibadah kita.

Kamis, 17 Februari 2011

simple love

Dalam perjalanan ke Dufan dari stasiun kota ke harmoni, Selasa 15 Februari yang lalu, di dalam busway naiklah sepasang suami istri dan dua orang anak mereka.


Bila diamat-amati, usia mereka kira-kira 27-30 tahun, dan memiliki anak yang berumur 3 tahun dan 1 tahun.

Sebenarnya saat pertama dilihat, tidak ada yang menarik dari keluarga ini. Biasa saja.

Style-nya biasa saja, barang bawaannya pun biasa saja, dan percakapan diantara mereka yang sempat saya kupingin juga biasa saja. Nothing special....so simple.


Setelah beberapa menit di perjalanan, barulah ada hal yang luar biasa yang dapat saya tangkap dari keluarga ini. Bukan dari 2 anak mereka yang lucu, tapi dari sepasang suami-istri itu.

Istrinya yang mendapatkan tempat duduk dan suaminya yang berdiri, tiba-tiba saling merangkul tangan. Tidak terkesan vulgar namun sederhana, dan benar-benar tulus.

Wah....pemandangan yang jarang saya lihat di Jakarta bagi pasangan suami-istri yang sudah memiliki anak.

Mereka tetap menunjukkan kemesraan mereka dalam bentuk yang sederhana sekali, tapi tulus tanpa ada embel-embel yang lain.


Sayang saya tidak berani mengambil keseluruhan foto mereka. Ntar saya dikira mau macam-macam dengan mereka.Jadi hanya tangan merekalah yang bisa ku ambil fotonya.


Hanya membuat saya berpikir, can i be like them one day? Love my lifetime partner with whole-souled in a simple way??



Mengutip sebuah puisi karya Sapardi Djoko Damono :

"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,

dengan kata yang tidak sempat diucapkan api kepada kayu yang menjadikannya abu


Aku ingin mencintai mu dengan sederhana,

dengan kata yang tidak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada...."